Khamis, Ogos 18, 2011

Melankolia

redup mulus mega senja
ufuk bertaut memesrai laut
pelaut pulang menampakkan bebayang tenang
riak mengorak kecil
mendambai pantai terpencil.

Suara alam kian kendur
ketika pandangan kian kabur
pepohon diam lurus
bagai penanti setia melodi kudus
dalam rindu yang tirus.

Sebentar lagi malam beradu
setelah lama menanggung sendu
Syawal datang dalam doa dan restu
kami marhaen di pojok hidup
menanti dalam samar dan redup
takbir mengalun dari kejauhan
meruntun hati kesedihan.

Lebaran bagiku terlalu melankolia
kerana masa lalu tidak pernah mengapung
dan hilang
pengalaman silam terlalu akrab bertandang
nestapa dan duka saling berulang.

Biarpun sejauh ini melangkah
melankolia ini tidak pernah tergugah
dalam renta usia aku harus pasrah
kerana derita aku terus melangkah
ke dunia yang gagah.

Banting,
18/8/2011



Tiada ulasan:

TRAVELOG JAKARTA BANTUNG DISEMBER 2024

  Pada 8 haribulan Disember saya telah ke Jakarta.   Di Jakarta saya menginap di hotel Dreamtel.   Pada petangnya kami   ke Thamrin City, ke...