redup mulus mega senja
ufuk bertaut memesrai laut
pelaut pulang menampakkan bebayang tenang
riak mengorak kecil
mendambai pantai terpencil.
Suara alam kian kendur
ketika pandangan kian kabur
pepohon diam lurus
bagai penanti setia melodi kudus
dalam rindu yang tirus.
Sebentar lagi malam beradu
setelah lama menanggung sendu
Syawal datang dalam doa dan restu
kami marhaen di pojok hidup
menanti dalam samar dan redup
takbir mengalun dari kejauhan
meruntun hati kesedihan.
Lebaran bagiku terlalu melankolia
kerana masa lalu tidak pernah mengapung
dan hilang
pengalaman silam terlalu akrab bertandang
nestapa dan duka saling berulang.
Biarpun sejauh ini melangkah
melankolia ini tidak pernah tergugah
dalam renta usia aku harus pasrah
kerana derita aku terus melangkah
ke dunia yang gagah.
Banting,
18/8/2011
Khamis, Ogos 18, 2011
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
TRAVELOG JAKARTA BANTUNG DISEMBER 2024
Pada 8 haribulan Disember saya telah ke Jakarta. Di Jakarta saya menginap di hotel Dreamtel. Pada petangnya kami ke Thamrin City, ke...
-
Tiba jua di persimpangan ini, Barulah kita tahu besarnya erti budi, Makna jalinan kasih yang abadi, Semarak mesra yang mercup dalam manis bi...
-
Inilah kisah kerjaya mulia, Mendidik mengajar selagi terdaya, Ibarat lilin memberi cahaya, Bukan balasan harta pintanya. Guru itu sanggup be...
-
Bak Air Yang Mengalir Bak air yang mengalir. Tiba jua kiranya di muara waktu, Perpisahan mengimbau makna sebuah rindu, Pada jejak...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan