Kawahmu bak lohong neraka
bakal menarik semua pendosa
rupa dan suara menggugat selesa
kau masih menarik damba
warga dan wisata
sepanjang masa.
Ketika bersemuka di ruang terbuka
savanna berbunga aneka warnasang pengaret pulang bersepeda
makanan si kuda pembawa laba
dikerah tenaga semahu-mahunya.
Pasir Berbisik nampak hitam saujana
dingin menggigit dalam aroma pesonangarai dan puncak berbaur kabut
menderu elus pawana lembut.
Ini Bromo bumi berapi penuh mimpi
menumpahkan lahar rezeki tiada hentikawahnya hangat pamahnya nikmat
subur menghijau bagai anugerah keramat.
Cukup sekali aku bertandang, Bromo!
membawa rindu lewat Probolinggotanah timur pulau yang makmur
kukenang indahmu sepanjang umur.
Ghazali Lateh,
12 April 2014Gunung Bromo,
Jawa Timur.