Sabtu, Februari 16, 2019

Sajak Persaraan Guru Bahasa Melayu/Sastera Melayu


SANJUNGAN BUDI LESTARI KASIH

Telah kau bermula dalam damba jiwa
menjadi pendidik pemangkin wibawa
mendaulatkan bahasa ibunda
menyemarakkan pesona sastera
ke puncak persada.

Telah kau telusuri semua liku perjalanan
mengutip butir-butir mutiara pengalaman
mengorak langkah kemahuan
menanjak  tangga keazaman
kau gapai segala kekaguman.

Tanpa sedar luas sudah medan terpugar
suaramu semakin megah menggegar
berjuang dengan minda dan rasa
berdagang dengan budaya dan bahasa
berpegang pada citra nan perkasa.

Kini kau tiba di suatu persimpangan
setelah kau raih segala piala kemenangan
melengkapi sebuah perjuangan
menobat agenda kegemilangan
budimu tuan menjadi sanjungan.

Kini kami kehilangan kata-kata
rusuh mengepung titis nyeri di tubir mata
kesedihan tidak terungkap nyata
menghitung budi lestari abadi
menilai kasih dan indah peribadi
di sudut memori.

Ke mana harus kami mengadu sendu
bagaimana harus kami luahkan rindu
sedangkan saat keberangkatan ini tentu
kau akan meninggalkan legasimu
setelah lama menabur ilmu
setelah akrab menobatkan mutu
di setiap liku penjuru
perkhidmatanmu.

Doa kami untukmu tuan sanjungan
segala budi tetap lestari dalam kenangan
kasihmu tuan biarlah berpanjangan
ikatan ini dileraikan jangan.

Sapalah jika masih ada ingatan
tegurlah jika tiada keberatan
berangkatlah dalam doa keberkatan
di hati kami, tuan umpama gemerlap intan.

Dr Ghazali Lateh
Banting
2/1/19

TRAVELOG JAKARTA BANTUNG DISEMBER 2024

  Pada 8 haribulan Disember saya telah ke Jakarta.   Di Jakarta saya menginap di hotel Dreamtel.   Pada petangnya kami   ke Thamrin City, ke...