SANJUNGAN BUDI LESTARI KASIH
Telah kau
bermula dalam damba jiwa
menjadi
pendidik pemangkin wibawa
mendaulatkan
bahasa ibunda
menyemarakkan
pesona sastera
ke puncak
persada.
Telah kau
telusuri semua liku perjalanan
mengutip
butir-butir mutiara pengalaman
mengorak
langkah kemahuan
menanjak tangga keazaman
kau gapai
segala kekaguman.
Tanpa sedar
luas sudah medan terpugar
suaramu
semakin megah menggegar
berjuang
dengan minda dan rasa
berdagang
dengan budaya dan bahasa
berpegang pada
citra nan perkasa.
Kini kau tiba
di suatu persimpangan
setelah kau
raih segala piala kemenangan
melengkapi
sebuah perjuangan
menobat agenda
kegemilangan
budimu tuan
menjadi sanjungan.
Kini kami
kehilangan kata-kata
rusuh
mengepung titis nyeri di tubir mata
kesedihan
tidak terungkap nyata
menghitung
budi lestari abadi
menilai kasih
dan indah peribadi
di sudut
memori.
Ke mana harus
kami mengadu sendu
bagaimana harus kami luahkan rindu
sedangkan saat keberangkatan ini tentu
kau akan meninggalkan legasimu
setelah lama menabur ilmu
setelah akrab menobatkan mutu
di setiap liku penjuru
perkhidmatanmu.
Doa kami untukmu tuan sanjungan
segala budi tetap lestari dalam kenangan
kasihmu tuan biarlah berpanjangan
ikatan ini dileraikan jangan.
Sapalah jika masih ada ingatan
tegurlah jika tiada keberatan
berangkatlah dalam doa keberkatan
di hati kami, tuan umpama gemerlap intan.
Dr Ghazali Lateh
Banting
2/1/19