
Ramadan Berkunjung Lagi
Oleh Ghazali Lateh
Ketika kemilau ufuk diterjah cahaya Ramadan,
hati nirmala terluang seluas pasrah,
dari langit terbias seribu duga
dengan dingin hujan,
dengan pijar sinaran.
Tangan-tangan iman seluruh umat,
biar akrab kudus wuduk setiap saat,
agar ampuh menguak gerbang ujana syurgawi,
dengan setiap butir zikir,
dan rentetan panjang tahmid dan takbir.
Segera luruskan saf-saf hadapan,
selurus patuh dan takwa anbia,
menjelang sore ketika mersik muazin melontar alun,
kembalilah ke dalam barisan,
dengan tangan berganding,
setelah sekian lama terasing.
Malammu Ramadan,
adalah denai ke laman jannah,
memetik bebunga mekar narwastu,
hingga santak dini hari,
pasrah belum teruji pasti,
sehingga saat kembali meraih mimpi.
Dan malampun jangan sampai terbuang usang,
tanpa sujud yang panjang,
dan subuh itu jangan sampai kecundang,
ditujah ilalang.
Sepurnama itu…
siapkah sebuah lorong tanpa ranjau?
menyambut takbir mengimbau,
menangislah!
sementara menanti saat diberi kunci,
membuka hati,
dan Ramadan berkunjung lagi.
Banting,
18/10/99