Sabtu, Disember 26, 2009

Mendung


Mendung memberat seperti akan jatuh bila-bila,

titis-titis mula membesar dan kuat,

ufuk kelabu dan samar,

aku terpana dalam temaram kamar.


Nostalgia pun mekar,

pada zaman kecil yang penuh gusar,

mendung membunuh harapan yang banyak,

pabila hujan memutus rezeki,

getah tidak berhasil pasti,

dan bapa merungut tiada tembakau,

ibu mengomel tiada tamban,

bocor di bumbung belum bersemat,

tingkap terkopak menguncang tempias,

tikar basah tidur tak beralas.


Sedewasa ini,

aku masih merindu kesusahan,

kerana kesukaran guruku paling baik,

mengatur kehidupan turun dan naik,

ke alam hidup yang lebih menarik.


Mendung akan datang juga,

hilang dan ada,

selagi denyut nadi masih berlumba,

sampai ke muara.


26 Disember 2009

1 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

Salam doc,
kegetiran dan mendung
mengajar kita menjadi
lebih dewasa!

AMINHAD,
Putrajaya.

TRAVELOG JAKARTA BANTUNG DISEMBER 2024

  Pada 8 haribulan Disember saya telah ke Jakarta.   Di Jakarta saya menginap di hotel Dreamtel.   Pada petangnya kami   ke Thamrin City, ke...