Khamis, Julai 08, 2010

Penjual Aksara


Aku hanyalah penjual aksara
yang kupinjam dalam perjalanan ke sana
melagang kata-kata di datar rasa
melarik ukir bicara
menggubah bunga bahasa
menjadi kelarai sastera
tanpa warna.

Aku hanya penyambung cerita
yang kudengar dalam igauan minda
mengolah cetera di lembar sukma
mendamba usap asmara
mengungkap jendela derita
menjadi jalinan peristiwa
tanpa tanda harga.

Hingga kini aku masih mencari
susunan aksara paling harmoni
jalinan kata paling rapi
dan gubahan bahasa paling berseni
buat membuka gerai lestari
menjual hasil karya sendiri
yang tidak mungkin akan terjadi.

Aku hanyalah penjual aksara
bukan milik hakiki
diri sendiri.


Dangau Marhaen,
8/7/2010


Tiada ulasan:

TRAVELOG JAKARTA BANTUNG DISEMBER 2024

  Pada 8 haribulan Disember saya telah ke Jakarta.   Di Jakarta saya menginap di hotel Dreamtel.   Pada petangnya kami   ke Thamrin City, ke...