Seperti ada api di bawah telapak kaki
seperti ada duri yang menusuk hati
tika ranum bahagia dirobek ulat durja
busuk luluh dan menanti saat gempa
terbuang disisih cinta
derita.
Perjalanan asmara tiba-tiba terhenti
lantas cahaya lembayung tiba-tiba mati
sinar di ufuk sudah jauh menyepi
pelangi berlari meninggalkan mimpi
ngeri.
Itulah khabar dura yang tiba
tanpa pinta hanya ada dalam bicara
bukan simpati tetapi pasti tidak sampai hati
melihat teman meladeni nista diri
misteri.
Aku tidak punya upaya mega
untuk menumpaskan resah di pojok curiga
dengan sekadar kata-kata tanpa harga
cerminan rasa nuansa hiba memusykil lega.
Perjalanan hidup ini mesti terus
jangan sesekali kau melutut ditelan arus
jika takdir tertulis jalannya lurus
semua kemungkinan sudah sedia kau terima harus.
Banting,
12/8/2010
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
TRAVELOG JAKARTA BANTUNG DISEMBER 2024
Pada 8 haribulan Disember saya telah ke Jakarta. Di Jakarta saya menginap di hotel Dreamtel. Pada petangnya kami ke Thamrin City, ke...
-
Tiba jua di persimpangan ini, Barulah kita tahu besarnya erti budi, Makna jalinan kasih yang abadi, Semarak mesra yang mercup dalam manis bi...
-
Inilah kisah kerjaya mulia, Mendidik mengajar selagi terdaya, Ibarat lilin memberi cahaya, Bukan balasan harta pintanya. Guru itu sanggup be...
-
Bak Air Yang Mengalir Bak air yang mengalir. Tiba jua kiranya di muara waktu, Perpisahan mengimbau makna sebuah rindu, Pada jejak...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan