TIBA WAKTUNYA
Angin musim semakin deras dan ganas
meniup tamadun ke era yang pantas
lihatlah siapa mereka yang memanjang langkah
merebut tunas-tunas harapan yang hijau
dari putik dan pucuk berembun kemilau.
Haruskan kita tunduk mengutip sisa-sisa
atau berada di sana meraih sejahtera?
Usah kautanya persoalan dilema
kerana ini bukan waktunya
untuk berhujah perlu tidaknya
dan masa pun tidak akan menanti
buat mewajar padah atau simpati.
Wanita zaman siber
perlu mengacung minda ke tengah arena
suara dan kudratmu adalah pemangkin aspirasi
menuju wawasan era globalisasi.
Lepaskan segala belenggu kedaifan
huraikan segala keliru kekusutan
wanita zaman ini perlu bangun berani
yakin diri tahan diuji
tinggi pekerti anggun gerak-geri
terunggul dalam segala segi.
Mari kita jana semua upaya
dalam menjulang citra seluruh wanita
dengan kudrat mental juga fizikal
berbekal iman dan semangat cekal
kita gerakkan kemampuan yang pukal.
Kini sudah tiba waktunya
kita bertakhta di persada dunia.
Catatan.
Sajak ini termuat dalam antologi Harga Remaja bacaan murid tingkatan 4. Nilai sajak ini hampir dua bulan gaji. Alhamdulillah.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
TRAVELOG JAKARTA BANTUNG DISEMBER 2024
Pada 8 haribulan Disember saya telah ke Jakarta. Di Jakarta saya menginap di hotel Dreamtel. Pada petangnya kami ke Thamrin City, ke...
-
Tiba jua di persimpangan ini, Barulah kita tahu besarnya erti budi, Makna jalinan kasih yang abadi, Semarak mesra yang mercup dalam manis bi...
-
Inilah kisah kerjaya mulia, Mendidik mengajar selagi terdaya, Ibarat lilin memberi cahaya, Bukan balasan harta pintanya. Guru itu sanggup be...
-
Bak Air Yang Mengalir Bak air yang mengalir. Tiba jua kiranya di muara waktu, Perpisahan mengimbau makna sebuah rindu, Pada jejak...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan