Rabu, Februari 03, 2010

Dunia Dari Tingkap Pesawat

Betapa hidup terkurung ini menyusahkan,
Melontar pandang terhalang,
Membuang imbau terhadang,
Gusar pun mekar,
Atas padang risau nan melebar,
Tiap detik mengundang serik,
Tiap saat melamar gugat.

Kehidupan ini bukan untuk dikongkong,
Kerana kita harus terus bebas,
Melakar fantasi yang lepas,
Mengukir ilusi yang luas.

Terjajah bukan terikat tangan,
Tenatnya kita diikat pemikiran,
Semuanya sempit terhimpit,
Semuanya getir dan pahit.

Melihat dunia dari tingkap pesawat,
Luas yang memeritkan,
Bebas tapi menyakitkan,
Lepas tapi membelitkan.

Aku ingin segera pulang,
Mengutip sejarah yang terbuang,
Tentang kebebasan, tentang keperkasaan,
Untuk memerdekakan setiap ruang,
Tanah air yang gemilang.

Brunei,
11.20 pg.
28/10/02

1 ulasan:

Sufi berkata...

satu lagi sajak yang hebat...

TRAVELOG JAKARTA BANTUNG DISEMBER 2024

  Pada 8 haribulan Disember saya telah ke Jakarta.   Di Jakarta saya menginap di hotel Dreamtel.   Pada petangnya kami   ke Thamrin City, ke...